Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Bagaimana sejarah perkembangan ilmu manajemen?

     Manajemen sudah dilakukan sejak zaman sebelum masehi, tetapi praktik manajemen pada zaman dahulu tidak berdasarkan kajian-kajian ilmiah. Pada masa kini, para ahli telah banyak melakukan berbagai kajian untuk bisa menyempurnakan praktik manajemen agar dapat dijalankan dengan se-efektif dan efisien mungkin.

    Manajemen juga dikenal sebagai ilmu yang dinamis, manajemen pada masa kini juga harus bisa menyesuaikan praktiknya sesuai dengan perubahan yang terjadi sesuai kebutuhan manusia pada masa kini. Dengan demikian, pada masa ini sudah banyak dikembangkan berbagai pendekatan-pendekatan baru terhadap manajemen, sebagai berikut.

Kesuksesan terjadi pada mereka yang belajar bagaimana:

  • menjadi seorang pemimpin;
  • memprakarsai perubahan;
  • berpartisipasi dan menciptakan organisasi dengan manajer yang lebih sedikit dan dengan hierarki yang mampu berubah dengan cepat.

Manajemen dan Organisasi:

  • Filosofi manajemen dan bentuk organisasi berubah seiring berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan baru;
  • Beberapa ide dan praktik manajemen dari masa lalu masih relevan dan dapat diterapkan pada praktik manajemen saat ini, seperti empat fungsi manajemen yang tidak akan berubah.

Pandangan Kesejarahan:

  • Menyediakan konteks atau lingkungan;
  • Mengembangkan pemahaman mengenai pengaruh pada kehidupan sosial;
  • Mencapai cara berpikir yang strategis;
  • Mengembangkan kemampuan konseptual.

Tekanan sosial, politik, dan ekonomi memiliki pengaruh terhadap organisasi dan praktik manajemen, contoh:

  1. Tekanan sosial - nilai, kebutuhan, dan standar atau perilaku
  2. Tekanan politik - pengaruh politik dan lembaga institusi pada masyarakat dan organisasi
  3. Tekanan ekonomi - tekanan yang memengaruhi ketersediaan, produksi, dan distribusi sumber daya diantara banyaknya pesaing

Pandangan manajemen dari waktu ke waktu

Source: Dedi Purwana Channel
    
Pada dasarnya praktik manajemen telah dilaksanakan sejak masa sebelum masehi, namun, pada masa tersebut belum dikenal istilah manajemen atau ilmu manajemen. Berikut merupakan pandangan mengenai ilmu manajemen dari periode waktu ke waktu.
  1. Ilmu manajemen sendiri dikenal sejak periode klasik (1890-1940) yang berfokus pada faktor-faktor produksi; 
  2. Periode humanistic perspective (1930-1990) yang sudah mulai menganggap karyawan bukan hanya sebagai faktor produksi melainkan sebagai individu;
  3. Periode management science perspective (1940-1990) dimana manajemen mulai dianggap sebagai sebuah ilmu yang harus dipelajari; 
  4. Periode system theory (1950-2000) menganggap bahwa suatu praktik manajemen dapat berjalan dengan baik apabila dikelola dengan sebaik mungkin dengan menggunakan sebuah sistem; 
  5. Periode contigency views (1970-2000) dimana pengelolaan manajemen harus berorientasi pada kebutuhan stakeholder; 
  6. Periode the quality management (1980-2000) yang mengutamakan kualitas suatu produk agar produk yang dihasilkan sempurna atau tanpa cacat; 
  7. Periode the learning organization (1990-sekarang)  dimana setiap organisasi harus mau belajar; 
  8. Periode the technology-driven workplace (2000-sekarang) merupakan periode dimana pekerjaan sudah dapat dilakukan dimana saja dengan mengandalkan sebuah teknologi.
Pandangan klasikal: 3000 tahun sebelum masehi
Rasional, pendekatan ilmiah terhadap manajemen membuat organisasi efisien dalam mengoperasikan mesin. Terbagi menjadi:
Scientific Management (Taylor 1856-1915)
Pendekatan umum:
  • Dikembangkannya metode standar untuk melakukan setiap pekerjaan.
  • Pekerja terpilih dengan kemampuan yang sesuai untuk setiap pekerjaan.
  • Pekerja terlatih dengan metode standar.
  • Pekerja didukung dengan perencanaan pekerjaan dan mengeliminasi gangguan.
  • menyediakan insentif upah bagi pegawai untuk menaikkan jumlah output.
Kontribusi:
  • Menunjukkan pentingnya kompensasi sebagai ganti pekerjaan.
  • Memprakarsai studi tugas dan pekerjaan.
  • Menunjukkan pentingnya personel dan pelatihannya
Kritik:
  • Tidak menghargai konteks sosial dari pekerjaan dan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi.
  • Tidak menyadari perbedaan yang ada diantara pegawai.
  • Cenderung tidak menghargai pendapat dan ide pegawai.
Bureaucracy Organizations (Max Weber 1864-1920)
Sebelum adanya organisasi birokrasi para karyawan eropa setia pada seorang atasan daripada organisasi dan misi organisasi tersebut, serta sumber daya digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi daripada tujuan organisasi. Ciri organisasi birokrasi:
  • Pandangan sistematik yang melihat organisasi sebagai sebuah kesatuan;
  • Personel dipilih dan dipromosi sesuai dengan kualifikasi teknik;
  • Pembagian kerja dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas;
  • Posisi disusun dengan hierarki berdasarkan wewenang;
  • Manajer subjektif terhadap aturan dan prosedur yang akan meyakinkan perilaku yang dapat diandalkan;
  • Manajemen dipisahkan dari kepemilikan organisasi;
  • Kegiatan administratif dan keputusan dicatat dalam bentuk tulisan.
Administrative Principles (Henri Fayol, Mary Parker, dan Chester I. Barnard)
Fokus:
  • Organisasi lebih penting daripada individu;
  • Memisahkan fungsi manajemen menjadi planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
14 Prinsip Umum Manajemen menurut Henri Fayol (1841-1925)
  • Pembagian kerja (division of work)
  • Wewenang (authority)
  • Disiplin (dicipline)
  • Kesatuan perintah (unity of command)
  • Kesatuan arahan (unity of direction)
  • Kepentingan organisasi diatas kepentingan individu (subordination of individual interest to the general interest)
  • Kompensasi yang adil (remuneration)
  • Sentralisasi (centralization)
  • Rantai skalar (scalar chain)
  • Tata tertib (order)
  • Keadilan (equity)
  • Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personel)
  • Inisiatif (inisiative)
  • Semangat kesatuan (espirit de corps)
Mary Parker Follet (1868-1933)
  • Kepentingan tujuan atasan untuk mengurangi konflik organisasi; populer dengan pengusaha pada masanya, dipandang oleh sarjana manajemen, kontras dengan scientific management, kembali dapat diterapkan untuk mengatasi perubahan yang cepat dalam lingkungan global.
  • Kepemimpinan - kepentingan masyarakat vs. teknik engineering; etika - kekuatan - kekuasaan.
Chester Barnard (1886-1961)
  • Organisasi informal; klik, dengan sendirinya membentuk kelompok - kelompok sosial.
  • Penerimaan teori wewenang; kehendak bebas dan bisa memilih untuk mengikuti perintah manajemen.
Humanistic Perspective
Menekankan pemahaman pada perilaku manusia, kebutuhan, dan etika di tempat kerja.
  • Human Relation Movement
  • Human Resources Perspective
  • Behavioral Sciences Approach
Menekankan kepuasan pekerja terhadap kebutuhan pokok sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
Hawthorne Studies:
  • Studi selama 10 tahun
  • Empat ekperimental dan tiga control groups
  • Lima ujian berbeda
  • Ujian ditujukan pada faktor daripada iluminasi produktivitas
  • Eksperimen 1st Relay Assembly Test Room menjadi kontroversial dan ujian tersebut berlangsung enam tahun
  • Interpretasi, uang bukan penyebab naiknya output
  • Faktor yang meningkatkan output adalah relasi manusia
Menyarankan pekerjaan untuk dirancang agar memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menggunakan potensi secara maksimal.

Hierarki Kebutuhan menurut Abaraham Maslow (1908-1970)

Source: Dedi Purwana Channel

Teori X dan Y (Douglas McGregor (1906-1964))

Asumsi Teori X:
  • Tidak menyukai pekerjaan akan membuat seseorang menghindar
  • Harus koersif, terkendali, terarah, atau terancam oleh hukuman
  • Lebih menyukai arahan, menghindari tanggung jawab, ambisi yang kecil, menginginkan keamanan.
Asumsi Teori Y:
  • Menyukai pekerjaan
  • Mempunyai inisiatif dan terkendali
  • Mencari tanggung jawab
  • Memiliki imajinasi dan kreatifitas
  • Kemampuan intelektual hanya dimanfaatkan sebagia

Behavioral Sciences Approach

  • Menerapkan ilmiah sosial dalam konteks organisasi
  • Diambil dari disiplin ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, dan disiplin lainnya; memahami perilaku karyawan dan interaksi dalam organisasi; OD (Organizational Development)

Management Science Perspective

  • Dibentuk setelah Perang Dunia ke-2
  • Menerapkan teknik matematika, statistik, dan teknik kuantitatif lainnya kedalam masalah manajerial: Operation Research - model matematika; Operations Management - spesialisasi dalam produksi fisik barang dan jasa; Information Technology - terlihat dalam manajemen sistem informasi.

Tren Terkini

  • Systems Theory
Source: Dedi Purwana Channel


  • Contigency Views
Source: Dedi Purwana Channel

  • Total Quality Management (TQM)
Source: Dedi Purwana Channel

Jenis E-Commerce

  • B2C (Business to Customer); menjual produk dan jasa online.
  • B2B (Business to Business); transaksi antara organisasi.
  • C2C (Customer to Customer); pasar elektronik dibuat dengan basis web.
Untuk pembahasan lebih mendetail dan lengkap, silahkan cek link dibawah ini:

Komentar

Posting Komentar